No | Spesies | Nama Ikan |
1. | Clupeichthys bleekeri | Bunga air putih |
2. | Clupeichthys goniognathus | Bunga air merah |
3. | Acanthopsis octoactinotos | Awu-awu |
4. | Botia hymenophysa | Ciling-ciling |
5. | Albulichthys albuloides | Dara Putih |
6. | Barbodes schwanefeldi | Kapiek |
7. | Crossocheilus oblongus | Selimang Batu |
8. | Crossocheilus langei | Selimang Batang |
9. | Cyclocheilichthys apogon | Siban/Sipaku |
10. | Cyprinus carpio | Ikan Mas |
11. | Dangila festiva | Ingau |
12. | Hampala macrolepidota | Barau |
13. | Labeo sp | Lelan Kuning |
14. | Labiobarbus festivus | Mali-mali |
15. | Labiobarbus leptocheilus | Luang |
16. | Leptobarbus hoevenii | Jelawat |
17. | Leptobarbus melanopterus | Petulu |
18. | Osteochilus hasseltii | Paweh |
19. | Osteochilus kelabau | Kelabau |
20. | Osteochilus microcephalus | Lelan Kunyit |
21. | Osteochilus pleurotaenia | Lelan |
22. | Osteochilus schlegeli | Si Buruk |
23. | Osteochilus vitatus | Lelan Botiong |
24. | Oxygaster anomalura | Sepimping |
25. | Puntioplites bulu | Tabingalan |
26. | Rasbora argyrotaenia | Pantau |
27. | Rasbora rutteni | Sicangga |
28. | Thynnichthys polilepis | Motan Besar Kepala |
29. | Thynnichthys thynnoides | Motan Siruncing |
30. | H. chrysopunctatus | Julung-julung |
31. | Notopterus borneensis | Belida |
32. | Anabas testudineus | Puyuh |
33. | Thrichogaster trichopterus | Sepat/ Sopek |
34. | Parambassis wolfii | Sipongkah |
35. | Channa bankanensis | Bujuk |
36. | Channa striata | Gabus/ Bocek |
37. | Oreochromis niloticus | Nila |
38. | Oxyeleotris marrmorata | Betutu |
39. | Helostoma temmincki | Tuakang/Tambakan |
40. | Mastacambelus unicolor | Tilan |
41. | Oshphronemus gouramy | Gurami |
42. | Pristilepis grooti | Katung |
43. | Cygnolossus microlepis | Lidah-lidah |
44. | Achiroides leucorhynchos | Sebelah |
45. | Himantura signifer | Pari |
46. | Mystus nemurus | Baung |
47. | Mystus micracanthus | Baung pisang |
48. | Mystus nigriceps | Ingir-ingir |
49. | Mystus wyckii | Geso |
50. | Clarias bathracus | Lele |
51. | Clarias teijsmanni | Keli |
52. | Pangasius pangasius | Patin |
53. | Pangasius polyranodon | Juaro |
54. | Belodontichthys dinema | Sengarat |
55. | Krytopterus palembangensis | Selais |
56. | Krytopterus schilbeides | Selais budak |
57. | Wallago leeri | Tapah |
58. | Tetraodon palembangensis | Buntal |
sumber : ronal_yusni_139-147_.pdf
Beberapa daerah di Riau mengenal jenis ikan gabus ini dengan sebutan sebagai ikan bocek. Sedangkan secara internasional dikenal juga dengan sebutan ikan "snake head" dan "murrel". Penyebaran jenis ikan ini di dunia terdapat di daerah paparan Sunda, pulau Sulawesi, Lesser Sundas, Moluccas, India, Indochina dan China
ReplyDeleteIkan motan merupakan ikan air tawar yang bernilai ekonomi di daerah Riau. Hanya saja har ga jualnya ke pedagang ikan pengumpul ataupun di pasar ikan tidak semahal harga ikan selais (Cryptopterus sp.)dan baung (Mystus nemurus). Semua ikan motan yang diperdagangkan di pasar ikan di kota maupun di pasar desa pada hari-hari tertentu adalah merupakan hasil tangka pan nelayan dengan menggunakan alat tangkap jaring (gill-net).
ReplyDeleteBerdasarkan klasifikasi yang dikemukakan oleh Saanin (1986) dan Kottelat et al. (1993), ikan motan ini tergolong ke dalam famili Cyprinidae dan genus Thynnichthys. Spesies ikan yang ter masuk ke dalam genus Thynnichthys yang terdapat di Indonesia ada 3 spesies yaitu : Thynnich thys polylepis; T. thynnoides dan T. vaillanti. Ketiga spesies ini semuanya dapat dijumpai di per airan tawar di Riau dan semua spesies ikan itu oleh masyarakat di kabupaten Kampar dikenal de ngan nama ikan motan.
Diantara ketiga spesies ikan motan ini yang ukuran tubuhnya paling besar dan paling banyak diperdagangkan di pasar ikan maupun di pasar desa adalah spesies T. polylepis. Bahkan saat ini ikan T. polylepis yang terdapat di waduk PLTA Koto Panjang, Riau merupakan spesies ikan air tawar yang paling dominan jika dibandingkan dengan 50 spesies ikan air tawar lainnya yang ada di waduk. Biasanya jumlah ikan motan yang tertangkap oleh jaring nelayan mencapai 60 - 75 % dari seluruh ikan yang tertangkap, baik itu hasil tangkapan jaring yang dioperasikan pada siang hari maupun pada malam hari.
Ikan motan dari spesies T. polylepis ini memiliki tubuh berbentuk hampir stream line, kepala meruncing, posisi mulut terminal, mulut bersifat protractil, tubuh ditutupi oleh sisik-sisik kecil putih yang umumnya berbentuk cycloid, sirip ekor berbentuk bercagak (forked), permulaan dasar sirip dada dekat ujung bagian belakang (posterior) tutup insang (operculum). Panjang total tubuh bisa mencapai 225 mm, jumlah sisik linea lateralis 65 b- 75.
Jenis ikan motan ini di daerah Riau dapat dijumpai di perairan waduk PLTA Koto Panjang, sungai Kampar Kanan dan sungai Rokan. Sedangkan penyebarannya di Indonesia dapat dijum pai selain di pulau Sumatera juga terdapat di pulau Kalimantan.
Menurut imformasi dari penduduk yang bermukim di sekitar waduk, bahwa setiap musim hujan di bulan Oktober ikan motan ini migrasi (ruaya) pemijahan secara massal dari waduk menuju ke vegetasi air di sekitar waduk. Terutama di sekitar daerah genangan waduk yaitu daerah yang di waktu musim kemarau menjadi daerah tempat pengem balaan sapi/kerbau penduduk, akan tetapi di musim hujan tergenang oleh limpahan air waduk.
Berdasarkan jenis makanan yang dimakan maka ikan motan ini tergolong sebagai ikan "plankton feeder" dengan jenis makanan berupa Cyanophyceae, Chlorophyceae, Chrysso phyceae, Phyruphyceae dan sebagian kecil diantaranya adalah berupa zooplanktron. Jenis fito plankton yang sangat dominan menjadi makanannya adalah dari genus Ankistrodesmus, Syne dra, Closterium dan Oscillatoria.
Nilai fekunditas ikan yang terdapat di waduk dengan ukuran panjang tubuh 142 - 225 mm mencapai 8.501 - 133.324 butir.
Kemungkinan Pembudidayaan Ikan Kapiek (Puntius schawanefeldi BLKR.) dari Sungai Kampar, Riau
ReplyDeletesilahkan kunjungi http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1057
Bisa mintak kontak nya bg
Delete