KEBIJAKAN FISKAL
Uraian Materi
1. Pengertian
kebijakan fiskal
Menurut
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa
presiden memberikan kuasa pengelolaan keuangan dan kekayaan negara kepada
menteri keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil peerintah dalam pemilikan
kekayaan negara yang dipisahkan. Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Perubahan
tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi
variabel-variabel yang berkaitan dengan keuangan negara.
Dengan
demikian kebijakan fiskal
adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara. Kebiajakan fiskal terbatas pada
sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam
APBN dan semua itu untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik.
2. Peran kebijakan
fiskal
Pada kenyataannya transaksi dan volume
pengeluaran negara cenderung lebih cepat dibandingkan dengan meningkatnya
pendapatan nasional. Dengan demikian peranan kebijakan
fiskal pemerintah adalah turut menentukan tingkat pendapatan nasional yang lebih besar.
Bagi negara
maju peranan kebijakan fiskal pemerintah makin besar dalam mekanisme
pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar pemerintah
lebih mampu memengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari banyaknya pengangguran, tingkat inflasi yang tinggi, mengatasi
defisit neraca perdagangandan neraca pembayaran dll.
Sedangkan
pada negara berkembang peranan kebijakan fiskal lebih mengarah pada upaya untuk
meningkatkan investasi melalui capital formation. Dengan investasi yang tinggi
maka output nasional akan meningkat yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi dapat berjalan dengan baik untuk meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraan rakyat.
3. Tujuan
kebijakan fiskal
Adapun tujuan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah adalah:
a. Memperbaiki kedaan perekonomian.
Hal ini
dapat dilakukan dengan mengatur tingkat konsumsi pemerintah (G), jumlah
transfer pemerintah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima sehingga dapat
memengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y).
b. Meningkatkan kesempatan kerja.
Implementasinya
adalah dengan menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN). Tujuan dari semua itu adalah untuk meningkatkan laju
investasi untuk meningkatkan output nasional yang pada akhirnya dapat menyerap
kesempatan kerja.
c. Menjaga kestabilan harga-harga secara umum dan
laju inflasi.
Implementasi
dari kebijakan ini adalah dengan menetapkan pajak langsung progresif dan pajak
komoditas dengan harapan dapat menjaga stabilitas harga dan dapat menekan laju
inflasi yang timbul di masyarakat.
d. Meningkatkan distribusi pendapatan nasional.
Implementasi
dari kebijakan ini untuk meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan semua ini
dapat tercipta apabila inverstasi dari pemerintah dalam pembangunan dapat
dilakukan secara merata dan berimbang pada berbagai sektor dan seluruh wilayah
negara.
4. Instrumen
kebijakan fiskal
Terdapat tiga instrumen kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah, yaitu:
a.
Sistem perpajakan.
Dengan
menaikkan tarif pajak, pemerintah bermaksud memperkuat kas pemerintah dan dapat
memperbesar pengeluaran yang bersifat umum. Sebaliknya pemerintah juga bisa
mengurangi tarif pajak, dimana pemerintah bermaksud memberi kesempatan
perusahaan berinvestasi sekaligus meningkatkan konsumsi.
b. Politik anggaran.
Pemerintah
dapat menjalankan politik anggaran baik anggaran berimbang maupun anggaran
tidak berimbang. Jika pemerintah menempuh anggaran berimbang, sisi pengeluaran
dalam APBN direncanakan sama dengan sisi penerimaan. Tidak ada petunjuk dalam
kondisi ekonomi seperti apa politik anggaran berimbang ditempuh oleh pemerintah.
Namun bila pemerintah memilih anggaran berimbang, terdapat dua hal yang paling
pokok yang ingin dicapai yaitu peningkatan disiplin dan kepastian anggaran.
Sedangkan
aggaran tidak berimbang dapat dibagi lagi atas anggaran defisit dan anggaran
surplus. Anggaran defisit adalah anggaran yang lebih besar sisi pengeluaran
dari pada sisi penerimaan, dan anggaran defisit ini dipilih jika pemerintah
ingin mengejar pertumbuhan ekonomi. Anggaran surplus adalah kebalikan dari
anggaran defisit dimana sisi penerimaan lebih besar dari pada sisi pengeluaran.
Anggraan surplus dilakukan pemerintah untuk menekan laju inflasi di masyarakat
karena kelebihan jumlah uang yang beredar.
c. Pinjaman pemerintah
Dalam kondisi
tertentu terutama pemerintah mengutamakan mengejar tingkat pertumbuhan
perekonomian maka pemerintah dapat melakukan pinjaman pemerintah dengan menjual
Surat Utang Negara (SUN). Kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah dan sekaligus bisa menekan laju inflasi di masyarakat.
5. Jenis-jenis
kebijakan anggaran berdasarkan perbandingan jumlah penerimaan dan pengeluaran
dalam APBN.
Terdapat empat macam jenis kebijakan anggaran yaitu:
a.
Anggaran berimbang
Anggaran
berimbang disusun dengan jumlah total pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran
total sehingga stabilitas ekonomi dapat terjaga dengan baik.
b. Anggaran dinamis
Anggaran dinamis memiliki ciri-ciri anggaran yang selalu meningkat dibanding dengan tahun anggaran sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan berusaha meningkatkan pendapatan dan melakukan penghematan pada sisi pengeluaran sehingga tabungan pemerintah dapat meningkat.
c. Anggaran defisit
Anggaran defisit memiliki ciri dimana anggaran disusun dengan jumlah pengeluaran lebih besar dibanding dengan pendapatan negara. Hal ini umumnya diatasi dengan beberapa kebijakan, diantaranya: menciptakan uang baru, melakukan pinjaman (dalam/luar negeri). Mulai tahun 2000 APBN di Indonesia disusun dengan menggunakan format anggaran defisit yang dibiayai dengan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri. Anggaran defisit ini dipilih jika pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi.
d. Anggaran surplus
Anggaran
surplus memiliki ciri dimana jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah
pengeluaran total pemerintah. Anggaran surplus dilakukan pemerintah untuk
menekan laju inflasi di masyarakat karena kelebihan jumlah uang yang beredar.
No comments:
Post a Comment