Tradisi yang sangat populer di kampar yaitu balimau kasai. Tradisi
ini dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan. Sehari sebelum
puasa masyarakat menyelenggarakan upacara mandi balimau. Pada mulanya
balimau kasai hanya menjadi upacara masyarakat sepanjang sungai kampar.
Namun setelah thn 60-an, pemerintah kecamatan bahkan kabupaten telah ikut berperan mendisain upacara balimau kasai untuk tujuan promosi wisata budaya.
Mandi balimau adalah mandi membersihkan badan. Selain menyambut bulan suci
ramadhan, mandi balimau juga dilakukan oleh seorang wanita selepas masa
haid dan orang yang baru sehat setelah menderita sakit terlalu lama. Tapi
mandi balimau untuk maksud diatas tidak memakai kasai. Kasai adalah sejenis
ramuan yang dibuat sebagai pelengkap. Jadi mandi balimau kasai yaitu mandi
dengan melumuri badan menggunakan ramuan limau ditambah kasainya.
Bahan ramuan limau yaitu limau purut, kumanyang, kabelu, urat sirih
koduok, lengkuas padang, serai wangi, mayang pinang, daun nilam, urat
siduo, urat usau, bunga kenanga, bunga tanjung dan bunga rampai. Semua
bahan ini direbus agak lama hingga kulit limau purut bisa hancur
diremas.
Adapun kasai terbagi dua yaitu kasai kering dan kasai
basah. Bahan ramuan kasai kering adalah beras, coku dan kunyit. Membuat
kasai kering dengan merendam beras hingga lunak kemudian ditumbuk bersama
coku dan kunyit. Sedangkan membuat kasai basah dengan merendam beras
hingga lunak kemudian ditumbuk bersama coku tanpa kunyit, ditambah
kumanyang dan kulit limau purut. Kasai basah berwarna putih sedangkan
kasai kering berwarna kuning.
Bahan Balimau Kasai di Kampar |
info yg menarik cu, biasonyo den pakai limau dan cokunyo la wangi du
ReplyDeletehatia, mantap du mokasi telah berkunjung
Deletethank cu, infonya
ReplyDelete