Saturday, 5 May 2012

Tradisi Kampar | Balimau Kasai

Tradisi yang sangat populer di kampar yaitu balimau kasai. Tradisi ini dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan. Sehari sebelum puasa masyarakat menyelenggarakan upacara mandi balimau. Pada mulanya balimau kasai hanya menjadi upacara masyarakat sepanjang sungai kampar. Namun setelah thn 60-an, pemerintah kecamatan bahkan kabupaten telah ikut berperan mendisain upacara balimau kasai untuk tujuan promosi wisata budaya.

Mandi balimau adalah mandi membersihkan badan. Selain menyambut bulan suci ramadhan, mandi balimau juga dilakukan oleh seorang wanita selepas masa haid dan orang yang baru sehat setelah menderita sakit terlalu lama. Tapi mandi balimau untuk maksud diatas tidak memakai kasai. Kasai adalah sejenis ramuan yang dibuat sebagai pelengkap. Jadi mandi balimau kasai yaitu mandi dengan melumuri badan menggunakan ramuan limau ditambah kasainya.

Bahan ramuan limau yaitu limau purut, kumanyang, kabelu, urat sirih koduok, lengkuas padang, serai wangi, mayang pinang, daun nilam, urat siduo, urat usau, bunga kenanga, bunga tanjung dan bunga rampai. Semua bahan ini direbus agak lama hingga kulit limau purut bisa hancur diremas.

Adapun kasai terbagi dua yaitu kasai kering dan kasai basah. Bahan ramuan kasai kering adalah beras, coku dan kunyit. Membuat kasai kering dengan merendam beras hingga lunak kemudian ditumbuk bersama coku dan kunyit. Sedangkan membuat kasai basah dengan merendam beras hingga lunak kemudian ditumbuk bersama coku tanpa kunyit, ditambah kumanyang dan kulit limau purut. Kasai basah berwarna putih sedangkan kasai kering berwarna kuning.
Bahan Balimau Kasai di Kampar
  catatan : sumber foto Rio Bendang

3 comments:

  1. info yg menarik cu, biasonyo den pakai limau dan cokunyo la wangi du

    ReplyDelete