Saturday, 5 May 2012

Tradisi Kampar | Menumbai Lebah

Menumbai lebah sebuah tradisi kampar tempo dulu. Secara tradisi lebah diberi julukan Lalat Putih Sri Majun karena lebah adalah jenis serangga sebagai lambang rezeki. Ia memberikan madu yg berkhasiat untuk obat bermacam penyakit. Mencari madu merupakan profesi bagi seorang atau sekelompok orang. lebah dalam jumlah ribuan dalam satu kelompok dipimpin rajanya tinggal dipohon sialang yg rindang dan tinggi. Untuk mengambil madunya diperlukan usaha memanjat pohon sialang . Kegiatan tersebut di kabupaten kampar disebut dgn MANUMBAI.

Manumbai berasal dari kata umbai yaitu keadaan sebuah tali yang berada di atas dengan ujungnya terkulai ke bawah. Tali yg tergantung selalu disebut terumbai atau terjulai. Upacara manumbai yaitu madu diturunkan dengan tali yg terulur ke bawah.

Upacara manumbai lebah dilaksanakan di malam hari saat bulan gelap dengan maksud agar lebah tak dapat melihat pemanjat. Pasukan panumbai terdiri dari:

1. Juragan tua adalah orang yang telah berprofesi lama, banyak pengalaman dan telah menguasai ilmu manumbai luar dalam. Ia bertanggung jawab atas keberhasilan dan keselamatan para pembantunya. Tugasnya melakukan penyemahan lokasi manumbai agar terhindar dari makhluk gaib dan binatang hutan

2. Juragan muda terdiri dari seorang atau beberapa orang yang bertugas membantu juragan tua, menyiapkan segala keperluan manumbai, seperti membuat tunam (suluh yang terbuat dari seludang kelapa yg kering), membuat semangkat (tangga bersambung utk memanjat), menebas dan membersihkan pangkal pohon sialang, membuat para-para tempet memeras sarang lebah. Menyiapkan tali, ember tempat madu. Yang paling utama tugasnya memanjat dan menurunkan madu.

3. Tukang sambut terdiri dari beberapa orang yang bertugas menyambut timba berisi madu kemudian memeras sarang lebah hingga mendapatkan madu.

Pohon sialang dianggap pohon sakti, dimiliki dan dihuni oleh makhluk gaib seperti mambang kayu, jembalang tanah, bahkan juga orang bunian. Dalam pelaksanaan manumbai juragan tua membaca mantra-mantra untuk membujuk penghuni pohon sialang. Sesudah upaya membujuk selesai, maka dimulailah proses pengambilan madu. Semangkat dipasang dan juragan muda pun memanjat. hasil madu yg diperoleh di bagi sekalian juga kepada persukuan yg memiliki wilyah pohon sialang.

No comments:

Post a Comment